Bagaimana Cara Membuat Tepung Pisang dari Kulit Pisang?

Selama pemrosesan mendalam pisang, kulit pisang dalam jumlah besar seringkali dianggap sebagai limbah. Namun, seiring kemajuan teknologi industri pangan dan maraknya konsep “tanpa limbah”, semakin banyak perusahaan yang mengkaji ulang nilai produk sampingan ini. Kulit pisang tidak hanya kaya serat, antioksidan, dan nutrisi, tetapi juga dapat diolah menjadi produk bernilai tambah tinggi—tepung kulit pisang—melalui pemrosesan ilmiah. Hal ini tidak hanya meningkatkan pemanfaatan sumber daya tetapi juga menciptakan titik pertumbuhan laba baru bagi pabrik.

tepung pisang

Bagaimana cara membuat tepung pisang dari kulit pisang?

1. Pengirisan: Setelah kulit pisang dikumpulkan, kulit pisang harus diiris terlebih dahulu. Tujuan pengirisan adalah untuk memperluas permukaan agar dapat dibersihkan, dikeringkan, dan dicacah. Mesin pengiris biasanya digunakan untuk memotong kulit pisang menjadi irisan tipis yang seragam, memastikan pengeringan yang lebih menyeluruh dan merata.

2. Pembersihan: Kulit pisang mungkin terkontaminasi lumpur, residu pestisida, atau kotoran lainnya, sehingga harus dibersihkan secara menyeluruh sebelum diproses.

3. Pengeringan: Setelah dicuci, kulit pisang perlu dikeringkan untuk menghilangkan kadar air. Pengeringan merupakan langkah krusial yang memengaruhi kualitas tepung pisang. Metode yang umum digunakan antara lain pengeringan udara panas atau pengeringan pompa panas. Suhu pengeringan harus dikontrol, umumnya dijaga antara 50°C dan 70°C, untuk menghilangkan kadar air sepenuhnya sekaligus meminimalkan kehilangan nutrisi. Setelah pengeringan, kadar air kulit pisang harus di bawah 8% untuk memudahkan penggilingan dan penyimpanan selanjutnya.

4. Penggilingan: Kulit pisang yang telah kering memasuki peralatan penghancur dan menjalani penggilingan ultra-halus atau penggilingan aliran udara untuk menghasilkan bubuk kulit pisang yang halus. Penggunaan yang berbeda memiliki persyaratan kehalusan bubuk yang berbeda pula. Misalnya, ketika digunakan sebagai pakan ternak atau pupuk, persyaratannya relatif rendah.

Untuk memenuhi tren “tanpa limbah”, perusahaan kami mengoptimalkan dan meningkatkan lini produksi tepung pisang, sehingga mampu memproses tidak hanya daging pisang tetapi juga kulitnya. Hal ini telah mengubah kulit pisang, yang dulunya merupakan produk limbah yang terabaikan, menjadi produk ramah lingkungan dengan potensi pasar.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *